Tuesday, April 30, 2013

Phase Locked Loop (PLL) - Bag 2 Sintesa Frekuensi



Pada pesawat penerima radio heterodin ada bagian yang disebut lokal osilator. Pada pemancar radio baik untuk keperluan broadcasting maupun komunikasi juga ditemukan osilator. Bedanya untuk keperluan broadcasting menggunakan osilator yang frekuensinya tetap dan stabil. Untuk keperluan komunikasi diperlukan frekuensi yang stabil dan mudah digeser-geser. Pada pesawat-pesawat komunikasi lama dan juga para amatir radio khususnya yang bermain di frekuensi 3,5 MHz atau 80 meter band pembangkit frekuensi yang digunakan adalah Variable Frequency Oscilator (VFO). Selain untuk keperluan komunikasi VFO ini masih banyak digunakan pada pesawat penerima radio baik LF, MF, HF maupun VHF. Kelebihan VFO ini adalah mudah dibuat dan mudah untuk pindah prekuensi. Namun kelemahan utama adalah VFO cenderung tidak stabil. Suhu disekitar rangkaian resonator sangat mempengaruhi kestabilannya disamping komponen resonator itu sendiri (L dan C).

Ada satu jenis resonator yang sangat stabil dimana lingkungan disekitar resonator tidak mempengaruhi frekuensi osilasinya. Resonator itu adalah crystal piezoelectric yang lebih dikenal dengan nama kristal atau X-tal. Karena kestabilannya sangat tinggi sampai-sampai frekuensi resonansinya tidak bisa digeser. Kalaupun bisa bergesernya hanya dalam range beberapa KHz saja.

Impian amatir radio adalah bagaimana membuat pembangkit frekuensi (oscilator) yang kestabilannya seperti kristal tetapi mudah digeser-geser seperti VFO. Solusi untuk ini adalah dengan sintesa frekuensi. Dengan sintesa frekuensi akan didapatkan frekuensi yang sangat stabil seperti kristal dan bisa digeser-geser seberapa mau pergeserannya (meskipun tidak semudah VFO).


Dasar sintesa frekuensi bisa dilihat digambar blok diagram diatas. Oscilator (F1) diganti dengan Kristal (X-tal) dan antara keluaran VCO dan masukan detektor fasa disisipkan pembagi digital (N). Dijelaskan pada bagian sebelumnya, dalam keadaan terkunci maka kedua masukan detektor fasa akan mempunyai frekuensi yang sama. Maka (pada gambar sintesa frekuensi) F1 = F2/N. Dengan demikian besar frekuensi F2 = N x F1. Sehingga untuk mendapatkan frekuensi tertentu tinggal merobah nilai N pada pembagi.

Inilah dasar sintesa frekuensi.

Bersambung....