Pada pesawat penerima radio heterodin ada bagian yang disebut lokal osilator. Pada pemancar radio baik untuk keperluan broadcasting maupun komunikasi juga ditemukan osilator. Bedanya untuk keperluan broadcasting menggunakan osilator yang frekuensinya tetap dan stabil. Untuk keperluan komunikasi diperlukan frekuensi yang
stabil dan mudah digeser-geser. Pada pesawat-pesawat komunikasi lama dan juga
para amatir radio khususnya yang bermain di frekuensi 3,5 MHz atau 80 meter
band pembangkit frekuensi yang digunakan adalah Variable Frequency Oscilator
(VFO). Selain untuk keperluan komunikasi VFO ini masih banyak digunakan pada pesawat penerima radio baik LF, MF, HF maupun VHF. Kelebihan VFO ini adalah mudah dibuat dan mudah untuk pindah prekuensi.
Namun kelemahan utama adalah VFO cenderung tidak stabil. Suhu disekitar
rangkaian resonator sangat mempengaruhi kestabilannya disamping komponen
resonator itu sendiri (L dan C).
Ada satu jenis resonator yang sangat stabil dimana
lingkungan disekitar resonator tidak mempengaruhi frekuensi osilasinya.
Resonator itu adalah crystal piezoelectric yang lebih dikenal dengan nama
kristal atau X-tal. Karena kestabilannya sangat tinggi sampai-sampai frekuensi
resonansinya tidak bisa digeser. Kalaupun bisa bergesernya hanya dalam range beberapa KHz saja.
Impian amatir radio adalah bagaimana membuat pembangkit frekuensi
(oscilator) yang kestabilannya seperti kristal tetapi mudah digeser-geser
seperti VFO. Solusi untuk ini adalah dengan sintesa frekuensi. Dengan sintesa
frekuensi akan didapatkan frekuensi yang sangat stabil seperti kristal dan bisa
digeser-geser seberapa mau pergeserannya (meskipun tidak semudah VFO).
Dasar sintesa frekuensi bisa dilihat digambar blok diagram diatas. Oscilator (F1) diganti
dengan Kristal (X-tal) dan antara keluaran VCO dan masukan detektor fasa
disisipkan pembagi digital (N). Dijelaskan pada bagian sebelumnya, dalam
keadaan terkunci maka kedua masukan detektor fasa akan mempunyai frekuensi yang
sama. Maka (pada gambar sintesa frekuensi) F1 = F2/N. Dengan demikian besar
frekuensi F2 = N x F1. Sehingga untuk mendapatkan frekuensi tertentu tinggal
merobah nilai N pada pembagi.
Inilah dasar sintesa frekuensi.
Bersambung....